Tanjungpinang – Bus Umrah sudah tidak
beroperasi selama dua hari. Pada tanggal 4-5 Mei 2015. Bus Umrah tidak
beroperasi untuk seluruh mahasiswa di terminal Bintan Centre (Binsen) dan Lapangan
Pamedan, km.4 Tanjungpinang.
Pengakuan dari beberapa mahasiswa
yang menggunakan bus kampus memilih tidak kuliah karena tidak adanya bus. Ada pula
mahasiswa yang menggunakan transportasi pompong di pelantar KUD untuk sampai ke
kampus Umrah di Senggarang. Sementara mahasiswa di Dompak menyewa angkot untuk
beberapa mahasiswa.
Dugaan penyebab tidak beroperasinya
bus Umrah karena belum turunnya Anggaran Pendapatan Bantuan Negara (APBN)
kepada kampus Umrah. Para korlap dan supir bus menunggu dana APBN untuk membeli
bahan bakar bus.
Pada kamis minggu lalu, bus datang terlambat. Dan pihak
Korlap (Kordinator Lapangan) meminta uang lima ribu rupiah kepada mahasiswa
untuk membeli bahan bakar bus.
“Ini buka kemauan kami, tapi
bagaimana bus mau jalan kalau bensin tidak ada” ungkap Adi Korlap kampus Umrah.
Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan bus akan kembali beroperasi pada hari
senin.
“Susah kalau tidak ada bus gini,
kami harus tidak kuliah atau pergi pakek pompong dari pelantar 2 ke kampung
bugis” ungkap Ade mahasiswa Umrah di Senggarang
“Kami membutuhkan ongkos lebih
untuk sampai ke kampus karena harus membayar ongkos angkot, pompong dan ojek di
Kampung bugis” tambah Ade. mona
Tidak ada komentar:
Posting Komentar