Senin, 30 Maret 2015

Festival Musik Rock di Tanjungpinang

Band Project F
Tanjungpinang (mona) – Rockin festival 2015 telah diselenggarakan pada minggu (29/3). Acara ini berlangsung di Lapangan Pamedan, A.Yani, km 4, Tanjungpinang. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Tanjungpinang. Acara diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Kota Tanjungpinang serta bermaksud mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Rockin festival tersebut berlangsung mulai dari pukul 10.00 WIB, sempat tertunda karena hujan mengguyur Kota Tanjungpinang begitu lebat. Sekitar pukul satu siang, mulai banyak yang berdatangan ke Lapangan Pamedan untuk menyaksikan band-band rock yang akan tampil dengan kebanyakan anak-anak muda yang sangat menggemari musik rock baik laki-laki maupun perempuan.
Band-band rock yang tampil ada yang berasal dari Tanjungpinang, Bintan, Batam, bahkan ada band rock tamu dari Malaysia yaitu Gotodiwa Band. Tidak hanya itu, Pia mantan vokalis ‘band utopia’ diundang untuk memeriahkan rockin festival 2015. Inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh para remaja Tanjungpinang.
Acara berlangsung hingga malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB Deny selaku pembawa acara mulai membuka rockin festival kembali dengan band pembuka dari Project F band. Penonton mulai mendekat ke depan panggung untuk melihat penampilan band ini.
Setelah band-band tamu tampil, yang ditunggu-tunggu akhirnya naik ke atas panggung dan mulai menghibur penonton dengan beberapa lagu andalan dari Band Utopia. Penonton larut dalam suasana santai Pia saat bernyanyi. Akhirnya lagu yang berjudul “antara ada dan tiada” menjadi penutup acara Rockin Festival malam itu.

“pengennya sih, acara kayak gini bisa terus ada di tanjungpinang. Kalau bisa tiap tahun ya. Soalnya Tanjungpinang jarang ngadain acara kayak gini” harap Uul, penonton rockin fastival.

Seorang Anak yang Lupa dengan Jasa Ibunya

Ibu Teti Istirahat Sejenak Bersama Anaknya
Ibu Teti (50) seorang penjual koran di persimpangan lampu merah KM. 8. Setiap hari ia menjajakan koran mulai dari terbit matahari hingga terbenam matahari. Setelah sholat subuh, Ibu Teti mulai bergegas untuk berjualan koran. Ia masak terlebih dahulu untuk membawa bekal makan siang ibu dan anaknya saat menjual koran.

Anak Ibu Teti selalu membantu ibunya jualan koran di simpang lampu merah KM. 8, Ris (20) pemuda separuh baya ini selalu setia menemani ibunya, tanpa alas kaki ia melangkah di jalan aspal yang sangat panas di kala siang hari. Ris adalah anak yang berbakti dengan ibunya, ia tidak melanjutkan pendidikan karena ingin membantu ibunya bekerja. Ia hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SD dan memutuskan untuk ikut ibunya merantau ke Tanjungpinang.
Ibu Teti berasal dari Kota Bogor, hidup seorang janda berat ia rasakan tanpa adanya penghasilan dan kepala rumah tangga bersamanya. Perceraian dengan sang suami membuatnya bertekad untuk meneruskan hidup bersama anaknya. Ia menceritakan segala hal yang telah dialaminya kepada sang adik. Adiknya menyarankan untuk merantau ke Tanjungpinang dan memulai hidup baru agar tak lagi teringat tentang mantan suaminya.
Setelah mempertimbangkan nasihat sang adik, akhirnya Bu Teti memutuskan untuk pergi ke Tanjungpinang dan membawa anaknya yang paling kecil, Ris yang pada saat itu masih duduk di bangku sekolah 4 SD.
Ibu memutuskan menemui anaknya di Jakarta untuk meminta uang ongkos ke Tanjungpinang. Tanpa rasa iba, anak perempuan yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini memberikan uang tanpa menanyakan kabar ibunya. Setelah 17 tahun tidak pernah bertemu, dan anaknya ibu telah memiliki anak pula, cucu dari Ibu Teti sudah ada lima. Anak yang ibu lahirkan ke dunia dengan mempertaruhkan segenap jiwa dan raga, penuh dengan kasih sayang merawatnya tetapi tidak pernah terpandang oleh anak sendiri. Begitu sakit hati yang ibu rasakan karena sampai sekarang tak pernah ada kabar apapun dari anaknya. Dari tahun 2010 ibu sudah berada di Tanjungpinang tetapi tak pernah sedikitpun anak ibu menanyakan kabar ibu dan adiknya.
Anak perempuan ibu Teti hanya bersamaanya sampai umur 1 tahun, kemudian dirawat oleh neneknya. Mantan suami ibu yang kasar kepada anaknya membuat neneknya iba dan ingin mengasuh anak pertama ibu Teti ini. Anak kedua ibu Teti diasuh oleh ibu tirinya karena ia dan suaminya telah resmi bercerai. Ini sesuai dengan hak asuh anak oleh pengadilan bahwa anak kedua diasuh oleh bapaknya dan ibu tirinya sedangkan anaknya yang ketiga diasuh oleh ibu Teti.
Anak kedua ibu tidak pernah lupa dengan jasa ibu kandungnya, ia kini bekerja di pabrik susu, Jakarta. Dan hanya ia yang masih menghubungi ibu sampai sekarang dan mengajak ibunya ke Surabaya pada Mei 2015 ini karena anak lelaki ibu akan segera menikah. Ibu Teti mengatakan bahwa jikalau kita baik dengan orang tua insyaallah semua akan menjadi berkat. Karena dunia ini berputar, apa yang telah dilakukan dengan orang tua akan dirasakan pula nantinya. Ia tak pernah mau mengingat anak perempuannya itu karena membuat ibu ingin menangis atas perlakuan anaknya kepada ibu. Cukup Tuhan yang membalas apa yang telah dilakukan anak perempuannya tersebut.
Ibu hanya hidup berdua dengan anak ketiganya, dengan menyewa sebuah kamar di KM 13 dengan pemabayaran Rp.130.000/bulan dari hasil penjualan koran perhari rata-rata Rp.40.000 cukup untuk menghidupi ibu dan anaknya. Setelah datang ke Tanjungpinang, ia awalnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, karena kondisi fisiknya yang semakin hari semakin melemah membuatnya tidak ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan memutuskan untuk berjualan koran.

Di saat hujan membasahi Kota Gurindam, penghasilan ibu berkurang begitu pula saat mati lampu karena tidak ada yang berhenti di lampu merah untuk membeli koran. Dengan hasil yang hanya cukup makan, ibu tidak pernah kembali ke kampung halaman sejak tahun 2010. Ia tak ingin menyusahkan anaknya dan ingin terus berjualan koran hingga akhir hayatnya. Ia tak ingin mencari kerja lain karena baginya berjualan koran sudah pekerjaan yang nyaman. 

Rabu, 25 Maret 2015

SMPN 10 Tanjungpinang Siap untuk UAS dan UN

suasana ruang ujian SMPN 10 Tanjungpinang
Tanjungpinang (mona) — SMP di Tanjungpinang tengah mengadakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaksanakan mulai tanggal 23-27 Maret 2015. Murid-murid di SMPN 10 Tanjungunggat ini telah dipersiapkan untuk menghadapi UAS dan UN. Sehingga mereka siap untuk menghadapi ujian akhir selama lima hari ke depan. Hari ke tiga pelaksanaan UAS di SMPN 10 Tanjungpinang, Selasa (25/3) berjalan dengan lancar ungkap Ibu Hj.Endang Susilowati, S.Pdi selaku Kepala Sekolah.
Banyak persiapan yang dilakukan dalam menghadapi UAS, mulai dari menetapkan materi-materi pelajaran yang akan diujikan dalam menghadapi UAS. Dan memastikan murid-murid kelas 3 yang berjumlah 161 siswa ini dapat mengikuti UAS keseluruhannya. Karena UAS berpengaruh dalam penilaian lulus tidaknya siswa di jenjang bangku SMP serta lulus dalam Ujian Nasional (UN). Penilaian kelulusan seperti yang dilakukan sebelumnya, 60 persen dari nilai UAS dan 40 persennya dari nilai UN.
Jumlah siswa 161 ini dibagi menjadi 9 kelas dengan 20 siswa disetiap kelasnya. Guru-guru di SMPN 10 yang menjadi pengawas Ujian Akhir Sekolah (UAS), setiap kelas terdapat dua guru pengawas ujian. Peraturan pengawasan ujian ditetapkan oleh pihak sekolah tanpa adanya guru silang atau mengambil guru dari sekolah lain untuk mengawas kecuali Ujian Nasional (UN). “untuk melakukan guru silang ini perlu biaya, dan kami tidak bisa mengeluarkan biaya karena tidak ada alokasi untuk guru silang.” Ungkap Kepala Sekolah SMPN 10 Tanjungpinang.
Untuk soal Agama dibuat oleh guru-guru MGMP PAI sehingga soal-soal tersebut di seluruh Tanjungpinang sama. Untuk mata pelajaran lain dibuat oleh guru-guru dari masing-masing sekolah karena soal yang dibuat berdasarkan kemampuan siswa tetapi tetap sesuai dengan SKL (Standard Kelulusan) yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
Kurikulum yang digunakan di SMP ini ialah KTSP atau kurikulum 2006 yang memang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. UN online yang dilaksanakan tahun ini ditanggap baik oleh Ibu Endang, ia mengatakan jika sekolahnya siap dan siswanya pun siap untuk UN online. Beliau pun mengatakan bahwa sekolahnya belum siap untuk melaksanakan UN online saat ini karena sekolah tersebut belum bertataran online. “jika sarana dan prasarana siap, siswanya siap, maka sekolah pun siap” ungkap Ibu Endang. Sekolah yang ditunjuk untuk percobaan UN online ialah sekolah yang benar-benar siap untuk melakukan UN online ini.
Persiapan SMPN 10 Tanjungpinang dalam menghadapi UN dengan mengadakan terobosan empat kali dalam seminggu dan sudah berjalan selama lima bulan. Setelah UAS tidak diadakannya lagi terobosan tetapi pemantapan, untuk Try Out sudah tidak dilaksanakan lagi setelah UAS. Penilaian UAS dilakukan oleh sekolah kemudian hasil rekapan nilai tersebut dikirim ke Dinas kota.

“yang penting semua pada lulus, kalau nilai bisa naik dari tahun sebelumnya alhamdulillah” harap Ibu Endang untuk UN tahun ini. “yang jelas sekolah telah berusaha, dan semua berpulang dari siswanya mau belajar apa tidak dan juga dukungan dari orang tua sangat berpengaruh.” Tambah beliau.

Kamis, 19 Maret 2015

Istana Kota Rebah, Peninggalan Sejarah yang Terabaikan



Istana Kota Rebah menjadi bukti sejarah bahwa tempat awalnya kesultanan Riau. Akankah peninggalan sejarah tersebut terabaikan?
            Istana Kota Rebah yang berada di Senggarang sudah mulai sepi pengunjung. Ini dikarenakan kurangnya perhatian dari Pemerintah dalam menjaga situs-situs bersejarah tersebut. Terlihat semakin bersemak-semaknya di sekitar puing-puing istana Kota Rebah yang temboknya sudah di berikan tiang untuk menahan tembok agar tidak roboh.
Istana Kota Rebah juga berdekatan dengan wisata hutan bakau di sekitarnya. Akan terlihat jembatan panjang di Peninggalan Istana kota Rebah. Sepanjang hutan bakau dan terdapat pondok-pondok kecil untuk tempat beristirahat tetapi untuk saat ini masih dalam perbaikan karena kayu jembatan sudah mulai rapuh dan harus segera diperbaiki.
 Istana Kota Rebah juga disebut sebagai Istana Kota Lama atau Kota Raja karena kesultanan Melayu pertama berawal di Istana Kota Rebah atau pada waktu itu disebut sebagai Riau. Istana ini di bangun pada tahun 1673-1805 yang menjadi hulu sungai Riau atau sekarang disebut dengan Sungai Carang. Atas perintah Sultan Abdul Jalilsyah yang berkuasa di Johor untuk mencari wilayah tempat tinggal baru karena di daerahnya telah mengalami kekeringan dan sebagai pusat kerajaan melayu. Sampai lah sultan ke bintan dan menemukan tempat yang cocok untuk dijadikan tempat tinggal dan membuat istana untuk kerajaannya yang disebut sebagai hulu Riau atau sekarang disebut sebagai sungai carang pada tahun 1673.
Sungai Carang mulai ramai dengan aktivitas perdagangannya sejak di pegang oleh Raja Fisabilillah yang kemudian membentuk kerajaan baru yang dinamakan Istana Kota Piring di Pulau Biram Dewa. Karena gugurnya Raja Fisablillah saat melawan Belanda, kerajaan Riau pindah ke Daek, Lingga karena ditakutkan bahwa Belanda akan menyerang kerajaan melayu sewaktu-waktu.

Mulai sejak itu, kerajaan Kota Rebah dan istana Kota Piring di tinggalkan oleh seluruh pengurus kerajaan dan rakyatnya karena Belanda bisa saja dapat menghancurkan kerajaan mereka. Namun peninggalan yang ada saat ini di Senggarang tersebut, bisa menjadi bukti sejarah bahwa kerajaan melayu berasal dari Tanjungpinang.

Kami Sekolah Tanpa Bantuan Pemerintah



Tanjungpinang (Sobek Pos)- Retno (21) salah satu mahasiswa dari Akademik Swasta Kebidanan yogyakarta yang bersekolah hingga jenjang DIII merupakan warga asli Batam yang bersekolah di Yogyakarta tanpa ada bantuan dari Pemerintah ataupun mendapat beasiswa baik ia ataupun mahasiswa lain karena Akademiknya tersebut milik yayasan yaitu Yayasan Bakhti Sosial sehingga biaya sekolahpun mahal.

Ia mengaku sekolahnya tersebut tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah, baik dari Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan yang ada di Kota tempat ia sekolah. Uang pembayaran untuk tiap semester tidak menentu tergantung pratik atau tidaknya di semester tersebut. Dana yang dikeluarkan tiap semester bisa hampir Rp.7000.000 bahkan lebih tetapi mahasiswanya tidak masalah akan itu karena mendapat sarana dan prasarana yang baik walaupun tanpa bantuan dari pemerintah. Dan dari pihak Akademik tidak pernah meminta bantuan kepada Pemerintah untuk menunjang proses belajar mengajar karena bagi mereka dari SPP para mahasiswa bisa membangun infrastruktur sekolah dengan baik.
Dalam semester ini, mereka telah melakukan praktik ke BPS (Bidan Praktik Swasta) dan Rumah sakit sebanyak dua kali, dengan menyampaikan surat permohonan izin dari pihak Rumah Sakit maka para mahasiswa melakukan praktik dan di bagi-bagi pekerjaannya sesuai surat perintah dari sekolah. Mahasiswa kebidanan tersebut akan masuk ke dalam ruangan yang ada di Rumah Sakit seperti (ruangan melahirkan, ruangan bayi, serta ruang bedah). Para mahasiswa di bimbing langsung oleh senior mereka bahkan dosen mereka.
Setelah lulus dari Akademik Kebidanan, mereka akan di uji kompetensi oleh dosen luar Pulau Jawa, dan ini sangat beerguna apabila bidan akan membuka praktik sendiri di daerah masing-masing. “ini sangat baik dilakukan, mengingat sekolah kami terakreditas A” ungkap Retno.

Harapan mahasiswa ini untuk kesehatan di Indonesia, turunnya angka kematian ibu serta kematian bayi dan kualitas pendidikan kebidanan di tingkatkan karea ia melihat masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mendapat perhatian lebih dari masyarakat terutama kesehatan mereka dan kurangnya perhatian pemerintah untuk Akademik-Akademik terutama yang swasta di bawah naungan Yayasan. Karena kesahatan sangat mahal harganya.

Listrik Padam, Tower Terbakar


Tanjungpinang (mona) – Disaat listrik yang padam dan mulai menyala kembali, Sebuah mesin tower Telkomsel habis terbakar. Kebakaran terjadi pada hari Kamis, (19/3) pukul 2 siang. Kebakaran tower ini terjadi di Perumahan Pesona Asri blok J no 10, KM 9, Tanjungpinang. Rumah Pak Teguh yang bersebelahan dengan tower mengungsikan barang-barangnya keluar rumah, karena takut api akan sampai ke rumahnya.
Dugaan sementara, tower terbakar dikarenakan hubungan pendek arus listrik, karena listrik yang padam kemudian menyala kembali membuat mesin tower terdapat bagian yang konslet.
“kami belum dapat memastikan asal api darimana, dugaan dari mesin tower. Ini akan diselidiki lebih lanjut oleh pihak yang berwajib” ungkap Pak Gustiawan, pegawai dari BPBD. Kerugian belum dapat dipastikaan dari peristiwa ini, ungkap Pak Gustiawan.
Akibat kebakaran ini, hutan yang berada di belakang tower habis terbakar, terbakarnya hutan diperkirakan mencapai 100-200 meter. Mobil DAMKAR yang diterjunkan ke lokasi berjumlah 4 mobil.

“Tidak apa kebakarannya ke hutan daripada ke rumah warga” ungkap Ibu Lisa, warga Perumahan Pondok Asri.

Rabu, 11 Maret 2015

Usaha PLN untuk Menepati Janjinya



Tanjungpinang (mona)–Terkait dengan janji PLN bahwa minggu ini tidak akan dilakukan pemadaman bergilir, ini tidak sesuai dengan kenyataannya. Hal ini membuat masyarakat sangat kecewa. Dikarenakan pemadaman listrik yang masih terjadi dalam minggu ini. Tetapi banyak usaha yang telah dilakukan pihak PLN untuk menepati janjinya dan memunculkan kembali kepercayaan masyarakat kepada PLN.
“Kami dari PLN minta maaf atas apa yang terjadi, karena diminggu kedua pemadaman bergilir masih dilakukan” ungkap ketua MDMIN Umum
Salah satu mesin PLTU yang ada di Galang Batang mengalami kerusakan. Mesin PLTU hanya ada dua unit, karena dari sanalah mengeluarkan daya yang besar, jika salah satunya rusak maka berkuranglah daya yang dihasilkan untuk penerangan di Tanjungpinang. Perbaikan mesin PLTU tersebut akan dilakukan hingga dua bulan ke depan. Hal ini membuat pihak dari PLN melakukan kontrak mesin sewa PLTD tetapi, ini melalui tahapan-tahapan untuk digunakan mesin tersebut agar tidak terjadi lagi kerusakan mesin kembali.
“Jika hari ini sudah fix, besok mesin tersebut dapat digunakan” ungkap kepala MDMIN Umum. Mesin PLTD sewaan akan tetap digunakan selama mesin yang di Galang Batang masih dalam proses perbaikan.
PLN juga bekerja sama dengan pelanggan-pelanggan besar seperti hotel-hotel yang ada di Tanjungpinang. Pada waktu operasional yang padat dimalam hari, mulai pukul 5 sore sampai pukul 10 malam, pihak dari PLN meminta bantuan kepada pelanggan-pelanggan yang menggunakan listrik dalam daya besar untuk tidak menggunakan PLN sementara tetapi menggunakan mesin janset hotel untuk listriknya selama waktu operasional padat tersebut. Ini akan menambah 3 mw untuk dialirkan ke rumah-rumah warga.
Walaupun mesin yang rusak tersebut  bukan punya PLN, tetapi berdasarkan peraturan pemerintah terkait industri listrik. Pihak swasta baik dalam dan luar negri sudah masuk ke industri listrik tetapi hanya sebagai pembangkit. Banyak pula dari perusahaan-perusahaan asing yang dibeli masih PLTUnya.
Untuk progres PLN jangka menengah ini, PLN akan membangun PLTG SAG seperti yang telah ada di kijang. Pembangkit listrik ini menggunakan tenaga gas yang akan dibawa dari Batam menggunakan kapal. PLTG ini rencananya akan dibangun di Dompak. PLTG ini dibuat untuk mengatisipasi apabila mesin terjadi kerusakan atau saat melakukan perawatan mesinnya. PLTG ini kemungkinan akan direalisasikan pada bulan Mei atau Juni.
Progres yang juga akan dilakukan PLN dalam jangka menengah dengan menghubungkan jalur koneksi tenaga listrik dari Batam ke Bintan dan Tanjungpinang. Ini dilakukan dengan menggunakan tower untuk memancarkan listrik dari Batam, tetapi hal ini susah untuk terealisasikan karena tidak adanya lahan untuk meletakkan tower tersebut, lahan di sekitar Bintan merupakan hutan lindung jadi susah mengurus surat perizinannya. Tetapi, akan diusahakan hal tersebut pada bulan Juli tetapi menggunakan tiang-tiang listrik biasa walaupun belum maksimal tetapi ini sudah membantu menambah daya hingga 15 mw.
Untuk di Tanjungpinang, ada dua jenis penyaluran yaitu daya mampu ke seluruh pelanggan PLN, dan bebas pelanggan. Karena mesin dalam keadaan rusak, daya listrik menjadi 42 mw padahal yang dibutuhkan lebih dari 50 mw.
Dalam hal penyaluran, PLN bekerja sendiri, hanya saja tarif listrik ditetapkan oleh pemerintah. Investasi PLTU sangatlah mahal, PLN Tanjungpinang tidak bisa asal menerima investasi PLTU, karena semua harus dibayarkan walaupun PLTU tersebut tidak digunakan karena kelebihan daya yang ada apabila investasi PLTU diterima semua.
Anggaran yang didapat PLN berbeda setiap tahunnya untuk pengoperasiannya saja, untuk sebulan PLN membutuhkan 25 milyar untuk membeli solar yang akan digunakan mesin PLTU. Solar yang dibeli dari SPBU bukanlah harga di pertamina-pertamina untuk umum tetapi solar yang dibeli dengan menggunakan harga industri yaitu Rp. 10.000 per/liternya, solar yang dibutuhkan untuk sebulan bisa mencapai 2-3 juta liter.
Pemadaman bergilir dilakukan 2,5-3 jam perharinya, yang akan digilir pemadamannya sesuai blok-blok yang telah dilakukan PLN. Listrik yang dipadamkan lebih dari pukul 12 malam karena banyaknya kelebihan pemakaian listrik maka PLN mengantisipasi hemat listrik dengan mengurangi pemakaian barang elektronik yang kurang perlu untuk menghemat daya yang dikeluarkan.

“saya berharap, semoga masalah pemadaman listrik ini dapat segera berakhir karena banyak kerugian yang didapat saat listrik mati” ungkap Pak Seno, masyarakat Tanjungpinang yang bekerja sebagai mekanik. Pihak PLN pun sangat meminta maaf atas yang terjadi, dan janji yang belum bisa ditepati tetapi akan kami buktikan janji kami lewat progres-progres yang akan kami lakukan untuk masyarakat tanjungpinang, ungkap Pak Dahriyal Humas PLN Pagar Batu.

Selasa, 10 Maret 2015

Ibu yang Berjuang Demi Anak

Tanjungpinang (mona)- Ratna (37) yang berasal dari Jawa Barat bertempat tinggal di batu 5 bawah yang berjuang demi anak. Karena ia menghidupi anaknya yang berumur dua tahun seorang diri. Dengan berjualan minuman di Bintan Plaza batu 3 setiap malamnya dan sudah 4 bulan bekerja disana.
Dengan modal Rp. 600.000 ia membuka kedai yang menjual berbagai minuman seperti teh, kopi, dan berbagai merk bir. Dengan mendapat penghasilan Rp.200.000-Rp.300.000 permalam cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar karyawan.
Bukan hanya karyawan yang ia bayar tetapi juga segala peralatan dan kebutuhan setiap malamnya pun harus di bayar. Apabila tidak mendapat penghasilan, ia akan membayar karyawan dan kebutuhan untuk kedainya dengan uang pribadinya.
“Saya tidak ingin mencari kerja lain” jelas Ratna, karena ia lebih menyukai kerja sendiri dengan berjualan menggunakan modal sendiri tanpa terikat dengan peraturan saat bekerja.
Menghidupkan anak yang sekarang berumur 2 tahun seorang diri, karena ia di tinggal suaminya ke Singapura tanpa ada kabar dan meninggalkannya dan anak mereka. Ia pun mengungkapkan tak ingin mencari penamping hidup karena trauma dengan lelaki dan belum siap untuk “sakit hati” lagi.
Dengan bekerja di malam hari, apalagi menjual minuman yang banyak di gemari oleh lelaki apalagi “lelaki hidung belang” yang terkadang menggodanya tetapi ia selalu bersikap biasa saja.
Nyaman tidak nyaman, dinyaman-nyamankan” ujarnya, karena ia selalu mengingat anaknya sehingga berusaha untuk nyaman dengan pekerjaannya saat ini.

Harapan ia untuk kedepannya hanya untuk anak dan membesarkan anaknya agar bisa sukses untuk ke depan dan tidak merasakan hidup seperti yang ia alami seperti sekarang ini.

Harga Sembako Belum Stabil

Tanjungpinang (mona) – naik turunnya harga BBM membuat harga sembako menjadi tidak stabil. Harga sembako bisa saja tetapi stabil walaupun BBM naik atau turun dengan nominal yang kecil. Tetapi semua kembali ke pedagang, akan menaikkan harga jual semabako atau tidak.
Untuk saat ini, harga beras mengalami kenaikan harga sampai Rp. 1000. Begitu pula dengan kenaikan harga minyak goreng, gula, dan telur. Walaupun kenaikan harganya di bawah Rp. 1000 tetapi harga yang dijual tetap sama dengan harga awalnya.
Keadaan seperti ini membuat resah pedagang dan pembeli, karena tidak bisa memprioritaskan belanjanya karena harga BBM yang tidak menentu. “dengan harga sembako yang tidak stabil, pengeluaran untuk belanja susah untuk ditetapkan” ungkap ibu Nur yang membeli sembako di Pasar Pinang, Tanjungpinang.
Pedagang pun merasa dirugikan dengan kenaikan harga sembako yang tidak stabil ini. Walaupun kanaikan harga BBM hanya sedikit, pedagang susah untuk menetapkan harga sembako yang akan dijual. Ini membuat berkurangnya keuntungan yang didapat dari apa yang ditargetkan, inilah yang dirasakan oleh ibu Jumiatpi sebagai pedagang sembako.

“semoga harga BBM tetap stabil dan tidak ada perubahan kembali diwaktu dekat-dekat ini” ungkap ibu Jumiati pedagang semabako.

Tabung Gas 3 Kg Masih Banyak Diperedaran

Tanjungpinang (mona)- berita yang beredar bahwa tabung gas elpiji ukuran 3 kg akan ditarik dari peredaran belum terlihat kejelasannya. Banyak pangkalan-pangkalan yang menjual gas elpiji masih banyak tersedia tabung ukuran 3 kg. Ini terlihat dari salah satu pangkalan gas di Jl.Kuantan. Ibu Wilda pemiliki pangkalan ini pun mengakui bahwa gas elpiji 3 kg masih banyak dijual. Tetapi harganya pertabung gas 3 kg disamakan dengan harga tabung gas yang non subsidi.
Untuk kelangkaan, dihari-hari biasa tidak terjadi kecuali dihari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, dan hari-hari besar lainnnya. Untuk pemasukan gas elpiji, agen memasukan ke pangkalan-pangkalan tiga kali dalam seminggu dengan sekali antar sebanyak 30 tabung gas. Pengurangan penjatahan setiap pangkalan dikarenakan semakin banyak yang membuka pangkalan gas elpiji. Tidak hanya masyarakat biasa, dikalangan ibu-ibu pejabat banyak yang membuka usaha ini.
Untuk minyak tanah, sekarang tidak ada yang dijual dengan harga subsidi. Kini minyak tanah dijual dengan harga Rp.24.000 per/liter nya. Minyak tanah selalu ada agen jual tapi jarang pangkalan-pangkalan yang menjual minyak tanah, ini dikarenakan harga minyak tanah yang cukup tinggi dan sudah jarang masyarakat yang mencari minyak tanah.
Harga BBM yang naik turun, membuat pedagang gas elpiji menaruh harga tetap Rp.18.000 untuk ukuran gas 3 kg. Harga gas elpiji ini pun bisa berbeda setiap daerahnya sesuai dengan jarak tempuh gas tersebut dipasok. Kini pengecekan setiap pangkalan-pangkalan gas elpiji sudah jarang terjadi.
“semoga tidak terjadi apa-apa, tapi meledak itu terjadi bukan karena tabungnya tetapi generatornya” ungkap ibu Wilda penjual gas elpiji di pangkalan gas Jl. Kuantan. Karet tabung gas pun dapat diambil di pangkalan secara percuma apabila karet tabung dalam keadaan yang tidak layak pakai.

Dari narasumber juga didapat informasi bahwa gas elpiji yang 10 kg sering dilakukan oplosan gas. Gas yang 3 kg dimasukkan ke tabung 10 kg dan diisi air supaya terlihat berat. Kejadiaan seperti ini bukan hanya terjadi di luar Kepri tetapi juga di Kepri. Yang melakukan bukan hanya dari masyarakat biasa saja, tetapi dari keluarga kalangan atas karena untuk membuat oplosan gas ini diperlukan modal 10 juta rupiah. Nilai yang banyak untuk melakukan oplosan tetapi keuntungan bisa didapat lebih dari modal awalnya.

Senin, 09 Maret 2015

Minimnya Dana untuk Kegiatan Mahasiswa

Tanjungpinang (mona)-, Muhammad Asbullah, mahasiswa dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Fakultas Ekonomi semester 4 ini baru saja mengikuti kegiatan FSLDKN (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional) bersama teman LDK kampusnya Ari dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UMRAH ke Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka menghadiri kegiatan tersebut tanpa adanya bantuan dana dari kampus begitu pula dengan mahasiswa lainnya dari berbagai daerah.
M. Asbullah dan temannya mencari dana sendiri dengan mengajukan proposal yang dibuatnya ke berbagai tempat. Untuk mahasiswa lain dari Kepri ada yang mendapat bantuan dari kampus tetapi tidak sepenuhnya untuk kegiatan FSLDKN ini.
Kegiatan ini diikuti oleh 900 mahasiswa dari universitas-universitas di Indonesia, walaupun sebenarnya kuota yang disediakan adalah 2000 peserta, ini tidak membuat semangat para peserta berkurang begitu pula panitianya.
Perwakilan mahasiswa dari Kepri adalah 12 orang. Tanjungpinang 6 orang, Batam 6 orang pula. Dari Tanjungpinang, perwakilan UMRAH 2 orang, STIE 1 orang, Miftahul Ulum 2 orang, dan STAI SAR 2 orang. FSLDKN ini diselenggarakan di Universitas Tanjungpura, Pontianak. Acara ini diadakan mulai tanggal 20-22 Febuari 2015.
Selama tiga hari, banyak kegiatan yang diselenggarakan mulai dari sekolah LDK dan sekolah sidang. Apa yang telah diikuti selama kegiatan ini, diharapkan peserta dapat berbagi ilmu dengan teman-teman lain setelah mengikuti kegiatan FSLDKN.
Kegiatan ini pun dimeriahkan oleh nasyid dari Universitas Tanjungpura serta universitas-universitas peserta FSLDKN lainnya. Kegiatan ini pun kedatangan seorang motivator dan penulis novel terkenal yaitu Asma Nadia.
“Dengan kegiatan ini akan menambah banyak teman baru serta ilmu-ilmu baru” ungkap M. Asbullah, mahasiswa UMRAH.

Untuk kegiatan FSLDKN yang diselenggarakan ini, M. Asbullah sebagai perwakilan mahasiswa Kepri mengharapkan anak-anak LDK selalu berdakwah, semua mahasiswa mengikuti kegiatan mentoring, dan diharapkan kepada pihak kampus untuk memberikan dana bantuan apabila ada kegiatan-kegiatan seperti FSLDKN ini.

MOT Ramaikan Tanjungpinang

Pameran Motor Tercantik
Tanjungpinang (mona) Moge Owner Tanjunpinang (MOT) yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 7 Maret 2015 di lapangan Pamedan A. Yani Km. 4. Acara ini diselenggarakan pada hari jadi MOT ke-1. Acara ini membuat Tanjungpinang terlihat sangat ramai, keadaan sangat terasa di jalan menuju Lapangan Pamedan yang dipenuhi kendaraan-kendaraan yang menuju Lapangan Pamedan untuk melihat berbagai jenis motor dari berbagai klub-klub motor.
MOG ini diikuti lebih dari 13 klub motor yang telah disahkan oleh pihak polisi. Nama klub-klub motor tersebut antara lain Y-Roi Series NoB, Uroi Batam Chapter, CBRCI Bintan, MRC Batam, dan masih banyak lagi klub motor lain. Klub-klub ini diikuti dari berbagai daerah di Kepulauan Riau seperti Batam, Bintan, Natuna, dan Tanjungpinang.
Pengunjung semakin ramai disaat salah satu klub motor dari Batam melakukan berbagai atraksi yang ekstrem, ini membuat para penonton semakin antusias untuk melihat acara MOT tersebut.
Momen yang jarang terjadi ini, tidak dilewatkan begitu saja oleh warga Tanjungpinang karena di Tanjungpinang jarang mengadakan acara seperti ini.
“ini acara positif untuk anak muda tanpa harus kebut-kebutan di jalan raya” ungkap Okta, pengunjung yang berasal dari Tanjunguban.

“Sebuah acara yang sangat sukses, sebuah even yang bisa menjadi ajang silaturahmi antara semua pecinta motor yang ada di Kepri” ungkap Raivan yang merupakan salah satu anggota klub motor MRC (Moge Rider Community) dari Batam. MRC ini telah terbentuk dari tanggal 1 Febuari 2012 dengan anggota 36 motor. Semoga acara seperti ini bisa diadakan setiap setahun sekali.

Sabtu, 07 Maret 2015

Batu Akik Menjadi Hobi Baru Warga Tanjungpinang

pameran batu akik di Bintan Expo

Tanjungpinang (mona)-, pameran batu akik nusantara yang diselenggarakan di Bintan Expo Tanjungpianang, mendapat apresiasi dari warga. Kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 1-15 Maret 2015 ke depan. Terdapat sekitar empat stand disana, yang berasal dari berbagai komunitas pecinta batu akik.
Bintan Expo akan banyak di datangi oleh warga-warga sekitar tanjungpinang, ini terlihat dari tanggal satu lalu. Mulai dari yang muda hingga para wanita.
Memiliki dan berburu batu akik sudah menjadi hobi bagi banyak orang terasuk warga Tanjungpinang. Di pameran batu akik nusantara, terdapat batu akik yang berasal dari Kepri. Batu akik tersebut bernamaa kecubung yang berasal dari Galang Batang.
Batu-batu yang dipamerkan ada yang berasal dari Kalimantan, Aceh, Sulawesi, Sumatera Selatan, Bengkulu. Harga yang dijual bervariasi ada yang seharga satu juta, ada pula yang seharga 17 juta rupiah. Batu 17 juta tersebut bernama gacan yang berasal dari Aceh. Batu-batu akik lain ada yan bernama batu akik Raflesia, Cempaka yang berasal dari Bengkulu.
GGC merupakan salah satu komunitas pecinta baku akik, GGC ini baru terbentuk 15 hari dengan jumlah anggota 60 orang yang berasal dari Tanjungpinang dan Bintan. Dalam komunitas ini juga ada perempuan yang ikut bergabung.

“Untuk bergabung dengan komunitas GGC ini tidak harus memiliki batu akik, tapi cukup menyerahkan foto dan foto kopi KTP, dan masih membuka kesempatan bagi yang ingin ikut bergabung dengan komunitas GGC ini”. Ungkap Riswandi anggota komunitas GGC.