Tanjungpinang (mona)–Terkait dengan
janji PLN bahwa minggu ini tidak akan dilakukan pemadaman bergilir, ini tidak
sesuai dengan kenyataannya. Hal ini membuat masyarakat sangat kecewa. Dikarenakan
pemadaman listrik yang masih terjadi dalam minggu ini. Tetapi banyak usaha yang
telah dilakukan pihak PLN untuk menepati janjinya dan memunculkan kembali
kepercayaan masyarakat kepada PLN.
“Kami dari PLN minta maaf atas apa
yang terjadi, karena diminggu kedua pemadaman bergilir masih dilakukan” ungkap
ketua MDMIN Umum
Salah satu mesin PLTU yang ada di
Galang Batang mengalami kerusakan. Mesin PLTU hanya ada dua unit, karena dari
sanalah mengeluarkan daya yang besar, jika salah satunya rusak maka
berkuranglah daya yang dihasilkan untuk penerangan di Tanjungpinang. Perbaikan mesin
PLTU tersebut akan dilakukan hingga dua bulan ke depan. Hal ini membuat pihak
dari PLN melakukan kontrak mesin sewa PLTD tetapi, ini melalui tahapan-tahapan
untuk digunakan mesin tersebut agar tidak terjadi lagi kerusakan mesin kembali.
“Jika hari ini sudah fix, besok
mesin tersebut dapat digunakan” ungkap kepala MDMIN Umum. Mesin PLTD sewaan
akan tetap digunakan selama mesin yang di Galang Batang masih dalam proses
perbaikan.
PLN juga bekerja sama dengan
pelanggan-pelanggan besar seperti hotel-hotel yang ada di Tanjungpinang. Pada waktu
operasional yang padat dimalam hari, mulai pukul 5 sore sampai pukul 10 malam,
pihak dari PLN meminta bantuan kepada pelanggan-pelanggan yang menggunakan
listrik dalam daya besar untuk tidak menggunakan PLN sementara tetapi
menggunakan mesin janset hotel untuk listriknya selama waktu operasional padat
tersebut. Ini akan menambah 3 mw untuk dialirkan ke rumah-rumah warga.
Walaupun mesin yang rusak
tersebut bukan punya PLN, tetapi
berdasarkan peraturan pemerintah terkait industri listrik. Pihak swasta baik
dalam dan luar negri sudah masuk ke industri listrik tetapi hanya sebagai
pembangkit. Banyak pula dari perusahaan-perusahaan asing yang dibeli masih
PLTUnya.
Untuk progres PLN jangka menengah
ini, PLN akan membangun PLTG SAG seperti yang telah ada di kijang. Pembangkit listrik
ini menggunakan tenaga gas yang akan dibawa dari Batam menggunakan kapal. PLTG
ini rencananya akan dibangun di Dompak. PLTG ini dibuat untuk mengatisipasi
apabila mesin terjadi kerusakan atau saat melakukan perawatan mesinnya. PLTG
ini kemungkinan akan direalisasikan pada bulan Mei atau Juni.
Progres yang juga akan dilakukan
PLN dalam jangka menengah dengan menghubungkan jalur koneksi tenaga listrik
dari Batam ke Bintan dan Tanjungpinang. Ini dilakukan dengan menggunakan tower
untuk memancarkan listrik dari Batam, tetapi hal ini susah untuk terealisasikan
karena tidak adanya lahan untuk meletakkan tower tersebut, lahan di sekitar
Bintan merupakan hutan lindung jadi susah mengurus surat perizinannya. Tetapi,
akan diusahakan hal tersebut pada bulan Juli tetapi menggunakan tiang-tiang
listrik biasa walaupun belum maksimal tetapi ini sudah membantu menambah daya
hingga 15 mw.
Untuk di Tanjungpinang, ada dua
jenis penyaluran yaitu daya mampu ke seluruh pelanggan PLN, dan bebas
pelanggan. Karena mesin dalam keadaan rusak, daya listrik menjadi 42 mw padahal
yang dibutuhkan lebih dari 50 mw.
Dalam hal penyaluran, PLN bekerja
sendiri, hanya saja tarif listrik ditetapkan oleh pemerintah. Investasi PLTU
sangatlah mahal, PLN Tanjungpinang tidak bisa asal menerima investasi PLTU,
karena semua harus dibayarkan walaupun PLTU tersebut tidak digunakan karena
kelebihan daya yang ada apabila investasi PLTU diterima semua.
Anggaran yang didapat PLN berbeda setiap
tahunnya untuk pengoperasiannya saja, untuk sebulan PLN membutuhkan 25 milyar
untuk membeli solar yang akan digunakan mesin PLTU. Solar yang dibeli dari SPBU
bukanlah harga di pertamina-pertamina untuk umum tetapi solar yang dibeli dengan
menggunakan harga industri yaitu Rp. 10.000 per/liternya, solar yang dibutuhkan
untuk sebulan bisa mencapai 2-3 juta liter.
Pemadaman bergilir dilakukan 2,5-3
jam perharinya, yang akan digilir pemadamannya sesuai blok-blok yang telah
dilakukan PLN. Listrik yang dipadamkan lebih dari pukul 12 malam karena
banyaknya kelebihan pemakaian listrik maka PLN mengantisipasi hemat listrik
dengan mengurangi pemakaian barang elektronik yang kurang perlu untuk menghemat
daya yang dikeluarkan.
“saya berharap, semoga masalah
pemadaman listrik ini dapat segera berakhir karena banyak kerugian yang didapat
saat listrik mati” ungkap Pak Seno, masyarakat Tanjungpinang yang bekerja
sebagai mekanik. Pihak PLN pun sangat meminta maaf atas yang terjadi, dan janji
yang belum bisa ditepati tetapi akan kami buktikan janji kami lewat
progres-progres yang akan kami lakukan untuk masyarakat tanjungpinang, ungkap
Pak Dahriyal Humas PLN Pagar Batu.