Kamis, 19 Maret 2015

Istana Kota Rebah, Peninggalan Sejarah yang Terabaikan



Istana Kota Rebah menjadi bukti sejarah bahwa tempat awalnya kesultanan Riau. Akankah peninggalan sejarah tersebut terabaikan?
            Istana Kota Rebah yang berada di Senggarang sudah mulai sepi pengunjung. Ini dikarenakan kurangnya perhatian dari Pemerintah dalam menjaga situs-situs bersejarah tersebut. Terlihat semakin bersemak-semaknya di sekitar puing-puing istana Kota Rebah yang temboknya sudah di berikan tiang untuk menahan tembok agar tidak roboh.
Istana Kota Rebah juga berdekatan dengan wisata hutan bakau di sekitarnya. Akan terlihat jembatan panjang di Peninggalan Istana kota Rebah. Sepanjang hutan bakau dan terdapat pondok-pondok kecil untuk tempat beristirahat tetapi untuk saat ini masih dalam perbaikan karena kayu jembatan sudah mulai rapuh dan harus segera diperbaiki.
 Istana Kota Rebah juga disebut sebagai Istana Kota Lama atau Kota Raja karena kesultanan Melayu pertama berawal di Istana Kota Rebah atau pada waktu itu disebut sebagai Riau. Istana ini di bangun pada tahun 1673-1805 yang menjadi hulu sungai Riau atau sekarang disebut dengan Sungai Carang. Atas perintah Sultan Abdul Jalilsyah yang berkuasa di Johor untuk mencari wilayah tempat tinggal baru karena di daerahnya telah mengalami kekeringan dan sebagai pusat kerajaan melayu. Sampai lah sultan ke bintan dan menemukan tempat yang cocok untuk dijadikan tempat tinggal dan membuat istana untuk kerajaannya yang disebut sebagai hulu Riau atau sekarang disebut sebagai sungai carang pada tahun 1673.
Sungai Carang mulai ramai dengan aktivitas perdagangannya sejak di pegang oleh Raja Fisabilillah yang kemudian membentuk kerajaan baru yang dinamakan Istana Kota Piring di Pulau Biram Dewa. Karena gugurnya Raja Fisablillah saat melawan Belanda, kerajaan Riau pindah ke Daek, Lingga karena ditakutkan bahwa Belanda akan menyerang kerajaan melayu sewaktu-waktu.

Mulai sejak itu, kerajaan Kota Rebah dan istana Kota Piring di tinggalkan oleh seluruh pengurus kerajaan dan rakyatnya karena Belanda bisa saja dapat menghancurkan kerajaan mereka. Namun peninggalan yang ada saat ini di Senggarang tersebut, bisa menjadi bukti sejarah bahwa kerajaan melayu berasal dari Tanjungpinang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar