Rabu, 11 Maret 2015

Usaha PLN untuk Menepati Janjinya



Tanjungpinang (mona)–Terkait dengan janji PLN bahwa minggu ini tidak akan dilakukan pemadaman bergilir, ini tidak sesuai dengan kenyataannya. Hal ini membuat masyarakat sangat kecewa. Dikarenakan pemadaman listrik yang masih terjadi dalam minggu ini. Tetapi banyak usaha yang telah dilakukan pihak PLN untuk menepati janjinya dan memunculkan kembali kepercayaan masyarakat kepada PLN.
“Kami dari PLN minta maaf atas apa yang terjadi, karena diminggu kedua pemadaman bergilir masih dilakukan” ungkap ketua MDMIN Umum
Salah satu mesin PLTU yang ada di Galang Batang mengalami kerusakan. Mesin PLTU hanya ada dua unit, karena dari sanalah mengeluarkan daya yang besar, jika salah satunya rusak maka berkuranglah daya yang dihasilkan untuk penerangan di Tanjungpinang. Perbaikan mesin PLTU tersebut akan dilakukan hingga dua bulan ke depan. Hal ini membuat pihak dari PLN melakukan kontrak mesin sewa PLTD tetapi, ini melalui tahapan-tahapan untuk digunakan mesin tersebut agar tidak terjadi lagi kerusakan mesin kembali.
“Jika hari ini sudah fix, besok mesin tersebut dapat digunakan” ungkap kepala MDMIN Umum. Mesin PLTD sewaan akan tetap digunakan selama mesin yang di Galang Batang masih dalam proses perbaikan.
PLN juga bekerja sama dengan pelanggan-pelanggan besar seperti hotel-hotel yang ada di Tanjungpinang. Pada waktu operasional yang padat dimalam hari, mulai pukul 5 sore sampai pukul 10 malam, pihak dari PLN meminta bantuan kepada pelanggan-pelanggan yang menggunakan listrik dalam daya besar untuk tidak menggunakan PLN sementara tetapi menggunakan mesin janset hotel untuk listriknya selama waktu operasional padat tersebut. Ini akan menambah 3 mw untuk dialirkan ke rumah-rumah warga.
Walaupun mesin yang rusak tersebut  bukan punya PLN, tetapi berdasarkan peraturan pemerintah terkait industri listrik. Pihak swasta baik dalam dan luar negri sudah masuk ke industri listrik tetapi hanya sebagai pembangkit. Banyak pula dari perusahaan-perusahaan asing yang dibeli masih PLTUnya.
Untuk progres PLN jangka menengah ini, PLN akan membangun PLTG SAG seperti yang telah ada di kijang. Pembangkit listrik ini menggunakan tenaga gas yang akan dibawa dari Batam menggunakan kapal. PLTG ini rencananya akan dibangun di Dompak. PLTG ini dibuat untuk mengatisipasi apabila mesin terjadi kerusakan atau saat melakukan perawatan mesinnya. PLTG ini kemungkinan akan direalisasikan pada bulan Mei atau Juni.
Progres yang juga akan dilakukan PLN dalam jangka menengah dengan menghubungkan jalur koneksi tenaga listrik dari Batam ke Bintan dan Tanjungpinang. Ini dilakukan dengan menggunakan tower untuk memancarkan listrik dari Batam, tetapi hal ini susah untuk terealisasikan karena tidak adanya lahan untuk meletakkan tower tersebut, lahan di sekitar Bintan merupakan hutan lindung jadi susah mengurus surat perizinannya. Tetapi, akan diusahakan hal tersebut pada bulan Juli tetapi menggunakan tiang-tiang listrik biasa walaupun belum maksimal tetapi ini sudah membantu menambah daya hingga 15 mw.
Untuk di Tanjungpinang, ada dua jenis penyaluran yaitu daya mampu ke seluruh pelanggan PLN, dan bebas pelanggan. Karena mesin dalam keadaan rusak, daya listrik menjadi 42 mw padahal yang dibutuhkan lebih dari 50 mw.
Dalam hal penyaluran, PLN bekerja sendiri, hanya saja tarif listrik ditetapkan oleh pemerintah. Investasi PLTU sangatlah mahal, PLN Tanjungpinang tidak bisa asal menerima investasi PLTU, karena semua harus dibayarkan walaupun PLTU tersebut tidak digunakan karena kelebihan daya yang ada apabila investasi PLTU diterima semua.
Anggaran yang didapat PLN berbeda setiap tahunnya untuk pengoperasiannya saja, untuk sebulan PLN membutuhkan 25 milyar untuk membeli solar yang akan digunakan mesin PLTU. Solar yang dibeli dari SPBU bukanlah harga di pertamina-pertamina untuk umum tetapi solar yang dibeli dengan menggunakan harga industri yaitu Rp. 10.000 per/liternya, solar yang dibutuhkan untuk sebulan bisa mencapai 2-3 juta liter.
Pemadaman bergilir dilakukan 2,5-3 jam perharinya, yang akan digilir pemadamannya sesuai blok-blok yang telah dilakukan PLN. Listrik yang dipadamkan lebih dari pukul 12 malam karena banyaknya kelebihan pemakaian listrik maka PLN mengantisipasi hemat listrik dengan mengurangi pemakaian barang elektronik yang kurang perlu untuk menghemat daya yang dikeluarkan.

“saya berharap, semoga masalah pemadaman listrik ini dapat segera berakhir karena banyak kerugian yang didapat saat listrik mati” ungkap Pak Seno, masyarakat Tanjungpinang yang bekerja sebagai mekanik. Pihak PLN pun sangat meminta maaf atas yang terjadi, dan janji yang belum bisa ditepati tetapi akan kami buktikan janji kami lewat progres-progres yang akan kami lakukan untuk masyarakat tanjungpinang, ungkap Pak Dahriyal Humas PLN Pagar Batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar