Tanjungpinang
(Sobek Pos)- Retno (21) salah satu mahasiswa dari Akademik Swasta Kebidanan
yogyakarta yang bersekolah hingga jenjang DIII merupakan warga asli Batam yang
bersekolah di Yogyakarta tanpa ada bantuan dari Pemerintah ataupun mendapat
beasiswa baik ia ataupun mahasiswa lain karena Akademiknya tersebut milik
yayasan yaitu Yayasan Bakhti Sosial sehingga biaya sekolahpun mahal.
Ia
mengaku sekolahnya tersebut tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah, baik
dari Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan yang ada di Kota tempat ia
sekolah. Uang pembayaran untuk tiap semester tidak menentu tergantung pratik
atau tidaknya di semester tersebut. Dana yang dikeluarkan tiap semester bisa
hampir Rp.7000.000 bahkan lebih tetapi mahasiswanya tidak masalah akan itu
karena mendapat sarana dan prasarana yang baik walaupun tanpa bantuan dari
pemerintah. Dan dari pihak Akademik tidak pernah meminta bantuan kepada
Pemerintah untuk menunjang proses belajar mengajar karena bagi mereka dari SPP
para mahasiswa bisa membangun infrastruktur sekolah dengan baik.
Dalam
semester ini, mereka telah melakukan praktik ke BPS (Bidan Praktik Swasta) dan
Rumah sakit sebanyak dua kali, dengan menyampaikan surat permohonan izin dari
pihak Rumah Sakit maka para mahasiswa melakukan praktik dan di bagi-bagi
pekerjaannya sesuai surat perintah dari sekolah. Mahasiswa kebidanan tersebut
akan masuk ke dalam ruangan yang ada di Rumah Sakit seperti (ruangan
melahirkan, ruangan bayi, serta ruang bedah). Para mahasiswa di bimbing
langsung oleh senior mereka bahkan dosen mereka.
Setelah
lulus dari Akademik Kebidanan, mereka akan di uji kompetensi oleh dosen luar
Pulau Jawa, dan ini sangat beerguna apabila bidan akan membuka praktik sendiri
di daerah masing-masing. “ini sangat baik dilakukan, mengingat sekolah kami
terakreditas A” ungkap Retno.
Harapan
mahasiswa ini untuk kesehatan di Indonesia, turunnya angka kematian ibu serta
kematian bayi dan kualitas pendidikan kebidanan di tingkatkan karea ia melihat
masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mendapat perhatian lebih dari
masyarakat terutama kesehatan mereka dan kurangnya perhatian pemerintah untuk
Akademik-Akademik terutama yang swasta di bawah naungan Yayasan. Karena
kesahatan sangat mahal harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar