Box of Me
Rabu, 30 September 2015
Senin, 15 Juni 2015
cerpen (mona andriani)
Gadis Sejuta Rahasia
Sudah seharian dia berada dalam
kamar, tidak makan, tidak mandi, tidak menghirup udara mulai dari pagi sampai
terbenamnya matahari. Entah apa yang ia lakukan di dalam kamar itu. Bahkan
orang seisi rumah tidak berani untuk masuk dan menanyakkan. Entah memang mereka
peduli ataupun tidak dengan Si Yani.
Yani yang memang punya kebiasaan
tidak keluar kamar ketika akan menghadapi ujian sudah terlihat biasa di rumah
itu. Tapi tidak satu pun yang peduli dengannya karena tidak ada yang kekamarnya
dan mengajak ia makan ataupun menyuruhnya mandi. Dan hal itu sudah terbiasa
oleh Yani, sikap cuek orang rumah memang terbiasa untuknya.
Yani terus belajar untuk ujian
akhir besok, sesekali ia menghibur diri dengan memainkan hanphone android
miliknya. Ia pun update status
mengenai keadaannya saat itu. Segala aplikasi di handphonenya menjadi teman sekaligus ‘makanan’ untuknya karena
disitulah ia merasa bahagia dan melupakan dunia nyata yang sekarang ia hadapi.
Ketidaknyamanan di rumah membuatnya
melakukan segala hal untuk tidak berada di rumah. Mencari kesibukkan di luar
rumah memang hobinya bahkan ia suka menyibukkan diri dengan hal yang tidak ada
hubungan apapun dengannya. Yani sosok gadis tegar tetapi mempunyai banyak
rahasia di dalamnya bahkan orang tuanya sendiri pun tidak tahu akan rahasia
itu. Teman dekatnya pun tidak pernah pernah tahu bagaimana Yani itu sebenarnya.
Yani terkadang terlihat baik hati,
terkadang terlihat bajingan, kurang ajar, terkadang terlihat seperti anak
baik-baik, malah terkadang terlihat seperti wanita jalang. Ia bisa menjadi itu
semua sesuai dengan siapa ia bergaul dan di mana ia berada. Banyak yang bilang
ia munafik tetapi yang menjalani dirinya sendiri, selagi orang nyaman berada
dengannya. Ia tak pernah gusar untuk menjadi orang lain.
“Baru mau pergi? Itu ada kue di
atas meja, makanlah!” Tante Yani menegur pagi setelah Yani tidak pernah keluar
kamar. Mungkin dia merasa Yani tidak makan dari semalam apakah anak ini tidak
lapar? Dalam benaknya.
“Iya” jawab Yani singkat. Ia mengambil
sepotong kue dan pergi ke kampus.
Sesampai di kampus
“Yan,
kamu beneran tidak mandi dan tidak ada makan dari semalam? Aku lihat di status twitter mu” tanya Wati teman sekelas
Yani
“Iya”
jawab Yani sambil tersenyum.
Singkat, padat dan jelas itu jawaban
Yani kepada orang-orang yang menanyakan hal-hal yang tidak penting menurutnya.
Yani sosok gadis yang pandai memberi saran jika temannya dalam kesusahan dan
bercerita dengannya. Hampir rata-rata teman dekatnya bercerita hal pribadi
dengan Yani tapi Yani jarang menceritakan hal pribadi apapun dengan siapapun
bahkan teman dekatnya ia belum terlalu mau banyak bercerita. Kecuali tentang
lelaki yang hadir dalam hidupnya.
“Kamu mau kemana Yan hari ini?”
tanya Lia kepada Yani
“Belum tau, kenapa?”
“Kita pergi karoke yuk, kan sudah
selesai ujiannya” ajak Lia sambil tersenyum
“siapa aja?”
“Baru kita berdua aja sih. Mau
gak?”
“Boleh lah”
Ada sekitar tujuh orang yang ikut
karoke atas ajakan Lia. Ini merupakan pelepas penat setelah dua minggu ujian
akhir. Dan sebentar lagi teman-teman yang merantau akan kembali ke kampung
halaman masing-masing karena libur semester termasuk Yani yang besok akan
pulang ke kampung halamannya.
“Pukul berapa besok kamu pulang
Yan?” tanya Tante Yani
“Pagi, sekitar pukul 10”
“oh, berapa lama disana?”
“gak tau juga, sebulan mungkin”
“Lama juga ya, ngapain kamu di
kampung lama-lama?”
“Kalau ada kerjaan, Yani kerja”
“hmm. Iya lah”
Yani pergi ke kamarnya setelah ia
mencuci piring. Dan mulai membereskan baju-bajunya untuk pulang kampung besok.
Inilah yang paling ia nanti ketika akhir semester. Pulang ke kampung halaman.
Karena baginya disitu ia menjadi dirinya sendiri dan merasa nyaman dengan
kampung halaman yang telah membesarkannya. Walaupun tidak mudah baginya untuk
sampai di rumah, ia tidak pernah merasa terbebani karena rasa bahagia telah
menutupi rasa letihnya selama perjalanan ke rumah di kampung halamannya.
Kebahagiaan yang hanya bisa ia
rasakan sendiri, mungkin orang lain juga tahu tapi hanya sekedar tahu tidak
mengilhami betul akan kebahagiaannya. Tanpa pasangan ia sudah merasa bahagia,
karena ia mempunyai komitmen untuk tidak pacaran selama kuliah. Karena baginya
pacara hanya buat waktu saja yang malah menambah dosa. Dan banyak teman-teman
yang mnghibur, sudah cukup membuat ia merasa bahagia. Yani akan menunggu lelaki
yang benar-benar serius dengannya dan baginya “seleksi alam” bagi lelaki yang
datang dan pergi darinya, dan itu sudah biasa bagi Yani.
Semua yang teman-temannya tahu
belum tentu apa itu yang benar-benar terjadi dengan Yani. Ia hanya bisa
tersenyum ketika ada orang yang mengakui tahu segalanya tentang Yani. Karena
apa yang ia ungkapkan terbatas, tidak semua hal ia ceritakan ke banyak orang.
Dan tidak semua hal tentang hidup ini, harus orang lain tahu sekalipun itu
orang terdekat. Hanya satu yang tahu tentang Yani, dan dia percaya untuk
mencurahkan segalanya, yaitu pencipta-Nya, pencipta alam semesta. Hanya
kepada-Nya ia berani mencurahkan segala apapun yang Yani rasa tanpa ada rasa
takut apapun ragu.
Selasa, 09 Juni 2015
Kenaikan Harga Barang Pokok Menjelang Ramadhan
Tanjungpinang – Kenaikan harga
barang pokok menjelang Ramadhan mulai terasa. Ini berdasarkan pengamatan
langsung ke Pasar Pinang, Jl. Merdeka dan Pasar Bintan Plaza Km. 3,5
Tanjungpinang pada Selasa (9/5).
Kenaikan harga barang pokok mulai dari harga cabe merah, cabe rawit,
bawang merah, bawah putih, sayur, minyak goreng curah, gula, tepung terigu,
jahe, dan kunyit. Diperkirakan stok barang-barang pokok masih akan terus ada
hingga menjelang lebaran.
Kenaikan harga barang-barang pokok
berkisar Rp.1000 – Rp.3000. Bahkan ada beberapa barang pokok yang mengalami
kenaikan harga hingga Rp.4000. belum diketahui pasti penyebab kenaikan harga
barang pokok tersebut. Tetapi menurut pedagang, hal itu memang sering terjadi
menjelang Ramdhan dan lebaran.
“Mau tidak mau harus menerima dengan
kenaikan harga barang pokok di pasaran. Belum ada penurunan omset beberapa hari
ini karena ini kebutuhan pokok jadi jarang sepi pelanggan” ungkap Pak Uwo
pedagang dari pasar Pinang.
Ia juga mengatakan bahwa belum ada
konsumen yang komentar mengenai kenaikan harga hanya saja jika mereka minta
pengurangan harga, saya hanya bisa menurunkan harganya sedikit.
“Saya pedagang enceran hanya
mengambil keuntungan seribu atau dua ribu karena harga di pasar besarnya sudah
tinggi jadi tidak bisa ambil untung yang banyak-banyak. Kasihan pembeli” ungkap
Nina pedagang enceran di Pasar Bintan Plaza km 3.5.
Salah satu pembeli di Pasar Pinang
juga mengakui akan kenaikan harga barang pokok menjelang ramadhan ini, tetapi
ia menambahkan, selama stok masih ada tidak apa-apa. Asal kebutuhan pokok dapat
terpenuhi. mona
Berikut daftar harga –
harga barang pokok, Selasa 9 Mei 2015 , sebagai berikut:
Nama Barang
|
HARGA (kg)
|
Bawang Putih
|
20.000
|
Bawang Merah
|
24.000
|
Cabe Merah
|
44.000
|
Cabe Rawit
|
32.000
|
Tepung Terigu
|
9000
|
Jahe
|
20.000
|
Kunyit
|
15.000
|
sayur
|
10.000 – 20.000
|
Minyak Goreng
Curah
|
13.000
|
Gula
|
10.000
|
KompaQ Bumikan Al quran di Kota Gurindam
Tanjungpinang –
Komunitas Pecinta Al-Qur’an (KompaQ) merupakan salah satu organisasi keagamaan
yang bergerak untuk membumikan Alquran di Tanjungping. Komunitas ini baru
berdiri 3 bulan sejak 1 Maret 2015 yang lalu.
“Awal
mula terbentuk itu digagas oleh kawan kawan ODOJers (sebutan untuk member
komunitas One Day One Juz) di Tanjungpinang. Waktu itu, kami kepikiran gimana
caranya bisa menggait masyarakat Tanjungpinang, terutama kalangan remaja dan
pemuda untuk dekat dengan Al-Qur’an. Nah, akhirnya saat kumpul kumpul itu
tercetuslah ide untuk membentuk komunitas. Anak muda kan senang untuk gabung
dengan komunitas komunitas .” ujar Ari Akbar, ketua Komunitas Pencinta Al-Quran.
Komunitas yang beranggotakan lebih dari
100 orang ini, mempunyai visi dan misi yang cukup mulia. Kata Ari lagi bahwa
visi besar dari KompaQ ini adalah untuk membumikan Al-Qur’an di Tanjungpinang,
untuk mewujudkan visinya ini, maka KompaQ disetiap bulannya insyaa Allah akan
selalu menghadirkan kegiatan kegiatan untuk syiar Islam, terutama yang
berhubungan dengan Al-Qur’an. Karena
Al-Qur’an ini kan petunjuk, tapi petunjuk inilah yang sering terlupakan oleh
kita.
Karena baru
merintis , struktur KompaQ baru ada ketua
sekretaris dan anggota. Dengan Ketua yaitu Ari
Akbar, sekretaris KompaQ yaitu Nurazizah dan Bendahara
yaitu
Dewi. Sementara untuk setiap kegiatannya KompaQ selalu
bersinergi dengan komunitas lainnya, termasuk One Day One Juz, Pusat Al-Qur’an
Indonesia dan Lembaga Bimbingan Tahfidz Qur’an (LBQ) Markas Huffadz, JPRMI
Tanjungpinang dan Provinsi, dan juga kawan kawan Lembaga Dakwah Kampus yang ada
di Tanjungpinang.
Meskipun tergolong baru KompaQ sudah
membuat empat kegiatan. Bentuk
kegiatannya seperti Ngaos (Baca : Ngaji on the street) dan motivasi Qur’an yang
langsung disampaikan oleh Hafidz Qur’an . Adapun lokasi lokasi yang dipilih
untuk agendanya adalah lokasi yang ramai. Ngaos sekaligus Deklarasi KompaQ
pertama kali mereka lakukan di Tepi Laut, di Monumen Raja Haji. Kemudian Ngaos yang Kedua, di Pasar Bincen pada pagi hari, dan yang ketiga di Pamedan. Sedangkan Ngaos yang keempat kalinya mereka adakan di Penyengat.
2 Hari Bus Umrah Tidak Beroperasi
Tanjungpinang – Bus Umrah sudah tidak
beroperasi selama dua hari. Pada tanggal 4-5 Mei 2015. Bus Umrah tidak
beroperasi untuk seluruh mahasiswa di terminal Bintan Centre (Binsen) dan Lapangan
Pamedan, km.4 Tanjungpinang.
Pengakuan dari beberapa mahasiswa
yang menggunakan bus kampus memilih tidak kuliah karena tidak adanya bus. Ada pula
mahasiswa yang menggunakan transportasi pompong di pelantar KUD untuk sampai ke
kampus Umrah di Senggarang. Sementara mahasiswa di Dompak menyewa angkot untuk
beberapa mahasiswa.
Dugaan penyebab tidak beroperasinya
bus Umrah karena belum turunnya Anggaran Pendapatan Bantuan Negara (APBN)
kepada kampus Umrah. Para korlap dan supir bus menunggu dana APBN untuk membeli
bahan bakar bus.
Pada kamis minggu lalu, bus datang terlambat. Dan pihak
Korlap (Kordinator Lapangan) meminta uang lima ribu rupiah kepada mahasiswa
untuk membeli bahan bakar bus.
“Ini buka kemauan kami, tapi
bagaimana bus mau jalan kalau bensin tidak ada” ungkap Adi Korlap kampus Umrah.
Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan bus akan kembali beroperasi pada hari
senin.
“Susah kalau tidak ada bus gini,
kami harus tidak kuliah atau pergi pakek pompong dari pelantar 2 ke kampung
bugis” ungkap Ade mahasiswa Umrah di Senggarang
“Kami membutuhkan ongkos lebih
untuk sampai ke kampus karena harus membayar ongkos angkot, pompong dan ojek di
Kampung bugis” tambah Ade. mona
Langganan:
Postingan (Atom)