Tanjungpinang (mona) – Lomba karya tulis sejarah
lokal tingkat SMA/ Sederajat telah dilaksanakan awal Maret lalu. Acara ini
diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) di Jl. Pramuka,
Tanjungpinang. Perlombaan ini bertujuan untuk melestarikan budaya yang ada di setiap
daerah masing-masing peserta.
Peserta perlombaan berasal dari Kepulauan Riau,
Riau, Jambi, dan Bangka Belitung. Karya tulis ilmiah tersebut berisikan sejarah
atau tradisi dari masing-masing budaya yang ada disekitar mereka. Karya tulis
tersebut dikirimkan ke BPNB Tanjungpinang untuk melewati tahap seleksi, karena
hanya 10 peserta yang akan mewakili provinsinya untuk persentasi di Dabo pada
tanggal 06 April 2015. Jumlah peserta dari empat provinsi tersebut sekitar 265
peserta.
Perlombaan yang diagendakan oleh BPNB ini rutin
dilaksanakan tiap tahunnya. Perlombaan untuk tingkat SMA/ Sederajat ini
bertujuan agar generasi-generasi muda tidak lupa dengan sejarah dan tradisi
yang ada disekitar tempat tinggal mereka. Dabo dipilih sebagai daerah kegiatan
perlombaan karena disejajarkan dengan kegiatan lawatan sejarah daerah di Dabo.
Tema perlombaan ini yaitu “Menumbuhkembangkan
Kesadaran Sejarah Dalam Proses Pembentukan Karakter Bangsa”. Dengan tema ini,
peserta dituntut untuk meneliti sejarah-sejarah yang ada di daerah
masing-masing secara objektif dan relevan dengan tema yang ditentukan. Untuk peserta
dari Kepulauan Riau (Kepri) ada yang berasal dari Tanjungpinang, Batam, Natuna,
Dabo, bahkan ada yang dari Pulau Anambas.
Peserta yang lolos seleksi oleh BPNB akan
diberitahukan pada tanggal 04 April 2015 untuk 10 peserta perwakilan dari
setiap provinsi. Akan diambil 6 pemenang untuk perlombaan karya tulis ilmiah
yaitu mulai dari harapan 3 sampai juara 1. Untuk biaya transportasi dan
penginapan ditanggung oleh pihak BPNB.
Ibu Risogut (45) selaku Kepala Tata Usaha BPNB
mengatakan, bahwa perlombaan ini memang tidak dibuka untuk umum. Karena kami
ingin melihat potensi serta minat dan bakat anak-anak daerah di provinsinya.
BPNB sering melakukan kegiatan-kegiatan dalam skala
besar. Pertama kali BPNB mengadakan perlombaan gasing antar Provinsi, Melukis,
dan sekarang lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan tiap tahun.
“bukan hanya hadiah uang yang mereka dapat, tetapi
pengalamanlah yang paling berharga dalam hal ini” ujar Ibu Risogut. Ibu Risogut
juga mengatakan bahwa ia sangat berharap Tanjungpinang dapat menjadi juara
kembali seperti tahun 2012 yang silam, untuk tahun 2014 pemenang berasal dari
Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar