Tanjungpinang (mona) – Banjir tanah yang terjadi di sekitar
Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) di KM.8 Atas tertutup oleh tanah longsor,
tanah longsor terjadi ketika Kota Tanjungpinang dilanda hujan lebat disertai
angin kencang, Rabu (1/4).
Hujan lebat yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB
membuat ruas jalan ditutup oleh tanah merah yang berada di samping jalan. Tanah
merah yang berasal dari pemilik perusahaan swasta ini diduga karena buruknya
penanganan pengelolan tanah yang mereka punya. Banjir tanah ini sampai ke ruas
jalan karena keadaan parit/selokan yang dangkal karena dipenuhi oleh
tanah-tanah di dalamnya, hal ini mengakibatkan air meluap hingga keruas jalan.
Hujan yang mengguyur Kota Tanjungpinang kurang lebih
2 jam ini, membuat akses jalan di KM.8 Atas menjadi macet karena pengendara
harus berhati-hati melewati jalan tersebut terutama bagi pengendara kendaraan
roda dua. Tidak hanya pengguna jalan yang mengeluh dengan keadaan ini, tetapi
juga para pemrilik usaha di sekitar lokasi kejadiaan.
Wulan (27) pemilik toko laundry Alez sangat terganggu dengan situasi seperti ini. Ia mengatakan,
bahwa setiap hujan hal ini memang serin terjadi tapi kali ini lebih parah dari
hari-hari sebelumya. “banjir kayak gini, yang membuat pelanggan saya pada susah
mau datang ke laundry” ujrnya.
Di saat hujan sedikit reda, warga sekitar lokasi
mulai bergotong royong untuk menggali parit disekitar jalan serta mengeruk
tanah yang berada disekitar pinggir jalan. “kalau tidak digali, airnya nanti
dijalan terus tidak ada jalan buat keluar” ujar Tanto (45).
Hal ini diperkirakan sangat berbahaya bagi pengguna
jalan, karena bisa saja akan terjadi korban. Tidak hanya saat hujan turun
tetapi saat tidak hujan pun akan sangat berbahaya karena tanah yang berada di
sekitar jalan akan mengering dan dan licin terutama bagi pengendara kendaraan
roda dua. Oleh sebab itu, bagi Pemerintah Kota Tanjungpinang dapat
mengantisipasi hal seperti ini disaat hujan melanda. Agar tidak terjadi banjir
tanah lagi seperti yang sudah-sudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar