Tanjungpinang – Gawai seni yang
diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Tanjungpinang bertujuan melestarikan
budaya-budaya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kegiatan ini diselenggarakan
pada tanggal 27-29 April 2015 di Lapangan Pamedan A.Yani, Jalan Raja Haji, Km.
4, Tanjungpinang.
kegiatan Gawai Seni ini menampilkan
beberapa perlombaan, seperti lomba mendendangkan lagu melayu, lomba visualisasi
puisi, dan lomba tari kreasi. Untuk lomba mendendangkan lagu melayu dimulai
dari tingkat SD dan SMP se-Kota Tanjungpinang. Untuk visualisasi puisi
diperlombakan tingkat SMA/ sederajat se-Kota Tanjungpinang. Sedangkan tari
kreasi dari tingkat sanggar/ perguruan tinggi.
Selain perlombaan-perlombaan
tersebut, gawai seni juga dimeriahkan oleh seniman-seniman lokal yang ada di
seluruh daerah di Kepri, mereka datang dari sanggar masing-masing daerah yang
memang sengaja diundang untuk memeriahkan acara gawai seni.
Banyak harapan yang ingin dicapai
dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan seperti
memajukan kreatifitas-kreatifitas para seniman untuk memperkaya setiap
seni yang dihasilkan, serta menarik minat pemuda-pemudi untuk mencintai seni
melayu yang ada di Kepri dan ikut melestarikan budaya yang ada di wilayah
Kepri.
Gawai
Seni dibuka oleh Drs. Riono M.Si, dalam sambutannya Riono mengatakan,
“Kebudayaan melayu merepresentasikan orang melayu sebagai bangsa yang santun,
bijaksana, dan cinta damai, setia dan sabar hal itu akan meningkatkan harkat
dan martabat orang melayu dan bangsa Indonesia.” Ia juga mengatakan, acara ini
untuk memotivasikan generasi muda mengenal, mencintai, dan mengembangkan lagu
melayu.
Salah
satu sanggar yang diundang yaitu sanggar “Sri Batam” dari Batam. Mereka
membawakan sebuah tarian kreasi melayu yang sangat indah dan membuat penonton
sangat kagum atas penampilan yang dibawakan.
“Kami sangat senang bisa diundang
dalam acara ini, dan apa salahnya kami menampilkan penampilan yang terbaik.”
Ujar Vialita (24) yang merupakan salah satu penari dari sanggar “Sri Batam”. Ia
juga menambahkan, agar acara seperti ini dapat diselenggarakan sesering mungkin
karena kegiatan ini positif untuk para generasi muda.
Tidak hanya peserta Gawai Seni,
tetapi harapan itu juga diutarakan oleh penonton, “Semoga Pemerintah bisa
membuat acara ini sering dilakukan karena acara ini banyak manfaatnya” ujar
Nurul (22). Ia juga mengatakan bahwa, masih banyak anak-anak muda di Kepri ini
tidak mengenal budaya melayu yang ada di tempat mereka dilahirkan. Oleh sebab
itu, ini merupakan tugas pemerintah untuk menyelesaikannya. (mona)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar